Satu tahun berlalu. Sebentar lagi aku naik ke kelas XII.
Aku ingin mencatat kesanku tentang pelajaran sekolah selama kelas XI. Mungkin kelak bisa jadi lucu-lucuan. Misalnya saja, saat ini aku benci Matematika setengah mati tapi mungkin setahun lagi aku mencintainya. Sulit dipercaya sih.
Oke. Ini dia...
Pelajaran-pelajaran kelas XI IPS (urut dari yang paling kusukai):
1. Seni Musik
Sejak tahun ajaran ini, Seni Grafis dan Seni Karawitan dihapus. Sisanya tinggal Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Tari. Seni Tari nggak deh. Seni Rupa? Kurasa nggak, aku bisa mempelajarinya di rumah. Berarti... Seni Musik. Dulu aku memang ragu memilih antara Seni Grafis dan Seni Musik. Yup, rupanya Tuhan memberiku kesempatan kedua.
Awal-awal ikut pelajaran Seni Musik, I'm absolutely pahpoh. Waktu itu kita langsung bikin band tanpa diajari basic musik lagi. Kebanyakan temanku memang udah ngerti musik sih, paling nggak bisa memainkan satu alat musik. Lha aku? Aku pun memilih jadi gitaris... dengan pengalaman nol. Orang pertama yang mengajariku gitar adalah Adit, anak aksel yang seninya bareng kelas IPS. Awal-awal belajar susah banget meeen. Jari-jariku masih kaku. Aku nggak ngerti ritme. Pokoknya asal genjreng. Alvin (orang yang paling sabar mengajariku) terus-terusan menyuruh pergelangan tanganku lebih luwes saat menggenjreng.
Dan dimulailah usahaku belajar main gitar... Tapi aku nggak melakukannya dengan terpaksa. Aku senang. Dari dulu aku memang ingin bisa main gitar. Beragam cara kulakukan: rajin-rajin nonton video YouTube tentang gitar, download kord, minta diajari siapa pun yang bisa main gitar, pinjem-pinjem gitar orang. Maaf ya merepotkan.
Satu tahun ini, dalam pelajaran Seni Musik aku sudah memainkan empat lagu: Nidji - Arti Sahabat, Geisha - Kamu yang Pertama, Laluna - Selepas Kau Pergi, Adele - Someone Like You. Aku pun makin mengerti ritme. Makin pandai menggenjreng (tapi tetap saja Alvin menyuruh pergelangan tanganku lebih luwes). Sayang aku terlalu sibuk dengan kord sehingga melupakan hal yang paling penting... menikmati musik.
Someone Like You-lah yang menyadarkanku tentangnya. Awalnya aku tak terlalu suka lagu itu. Tapi saat melihat Fani dan Vega menyanyikannya, aku merinding. Penghayatan mereka hebat. Dan mereka terlihat menikmatinya. Lama-lama aku pun sadar bahwa Adele seperti mereka, bahkan lebih hebat. Sekarang dia jadi penyanyi favoritku. Lagu kesukaanku adalah Love Song. Sudah kudengar berapa puluh kali dan belum bosan.
Sebelumnya permainan gitarku statis. Benar, tapi membosankan. Aku pun mencoba lebih menikmati permainanku. Kupejamkan mata, kubayangkan suasana lagunya, senar kugenjreng berdasarkan feeling. Permainanku jadi benar-benar berbeda! Lebih hidup. Aku jadi bisa lebih memahami lagu. Tak hanya mendengarkan vokal, kini aku juga memerhatikan nada-nada alat musiknya.
Aku sudah punya gitar sendiri. Sekarang aku bisa bermain gitar setiap hari. Barusan ibuku mengusulkan, bagaimana kalau aku mengambil les gitar selama liburan. Wow.
Oh ya, selain menyenangkan, pelajaran Seni Musik juga dilangsungkan di studio yang nyaman. Gurunya bernama Pak Wiwit. Beliau asyik dan berjiwa muda. Tak pernah ada tugas pula. Alasan-alasan tersebutlah yang membuatku tak pernah berpikir untuk membolos pelajaran satu ini.
2. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Ada dua laboratorium komputer di sekolahku, lantai atas dan bawah. Kelasku kebagian laboratorium bawah yang lebih besar dan nyaman. Gurunya bernama Pak Sophan, beliau asyik dan jarang memberi tugas.
Pelajaran TIK cukup sulit. Tapi aku lumayan menyukainya. Soalnya kupikir, ini ilmu yang harus kukuasai. Lagipula sambil mengerjakan tugas kami bisa sekalian browsing.
Ini juga pelajaran yang tak pernah membuatku ingin membolos kecuali sudah terlambat masuk lama.
3. Bahasa Inggris
Menarik mempelajari sesuatu yang baru. Terlebih karena pelajaran ini penting sekali. Guru-gurunya cukup menyenangkan: Bu Ami (cara mengajarnya jelas), dua guru conversation yang asyik dan seorang guru yang cara mengajarnya kurang jelas.
4. Penjasorkes
Melelahkan, tapi setidaknya aku berada di luar kelas. Sensasinya beda.
5. Sosiologi
Gurunya adalah wali kelasku, Pak Pur. Beliau sangat baik hati, pengertian dan bisa membaca kepribadian orang. Tugas-tugas dan latihan soalnya banyak, tapi ilmunya manusiawi sehingga terasa tidak terlalu merepotkan.
6. Geografi
Sebenarnya ini ilmu yang rumit tapi sang guru berhasil membuatnya tidak rumit. Soalnya beliau sering mengadakan diskusi kelompok dan nonton film. Materinya sih agak terlupakan. Kalau ulangan baru deh gelagapan.
7. Akuntansi
Cabang dari ekonomi. Inilah pelajaran yang sama sekali tidak pernah kuperhatikan selama setahun (aku belajar sendiri kalau ada ulangan). Soalnya gurunya sangat membosankan dan terlalu baik. Beliau tidak pernah marah. Ini pelajaran yang menyenangkan karena aku tak tahu secara jelas betapa belibetnya pelajaran ini, dan bahwa jam demi jam Akuntansi yang berlangsung selalu kulewatkan dengan melakukan apa pun kecuali belajar Akuntansi.
8. Bahasa Jawa
Aku tidak pandai bahasa Jawa. Tugas dan ulangan pelajaran ini juga banyak. Lantas kenapa aku menaruh Bahasa Jawa di urutan kedelapan daftar pelajaran favoritku? Karena gurunya menyenangkan! Bu Triwik adalah guru yang humoris, menguasai teknologi dan punya cara sendiri supaya murid-muridnya tidak bosan. Sayang semakin lama aku kurang menyukai pelajaran ini. Mungkin karena sekarang tinggal satu jam pelajaran seminggu alih-alih dua jam sehingga Bu Triwik memadatkan materinya.
9. Sejarah
Pelajaran yang aneh. Gurunya suka melantur ke mana-mana. Kadang ceritanya sangat menarik. Seperti mendengarkan dongeng. Sayang tidak bisa tidur, kalau tidur sang guru akan membangunkan kita dengan pertanyaan.
10. Ekonomi
Gurunya seram, tapi beliau punya cara mengajar yang jelas. Jadi walaupun materinya susah aku cukup menguasainya. Tapi tetap saja, gurunya seram. Ini pelajaran yang membuatku sering mengecek jam.
11. Pendidikan Agama
Menarik. Ada dua guru: Bu Nafilah yang baik, dan Pak Aang yang mengajari kami Islam secara umum.
12. Bahasa Indonesia
No comment sajalah.
13. Bahasa Jepang
Pelajaran ini sebenarnya bisa jadi menarik. Terlebih karena berlangsung di perpustakaan ber-AC bagian lesehan. Sayang, guru lama kami yang menyenangkan melahirkan sehingga beliau keluar. Penggantinya tidak terlalu menyenangkan. Oke, menyenangkan sih karena aku bisa tidur sepanjang pelajaran.
14. PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)
Gurunya merepotkan tapi di beberapa sisi menyenangkan. Beliau sering bercerita mengenai pengalamannya. Kalau tidak tidur, aku mendengarkan, cerita-ceritanya menarik. Sayang pelajaran ini tidak terlalu kusukai. Aku malas berurusan dengan politik. Terlalu resmi, terlalu pasti.
15. Matematika
Sampailah di pelajaran yang paling tidak kusukai... Matematika! Ada dua guru. Yang satu seram tapi cara mengajarnya jelas (seperti guru Ekonomi) dan aku cukup memahami materinya. Guru yang satu terlalu baik, aku tidak berusaha memahami materinya dan malah sibuk sendiri.
Tapi beginilah matematika: kamu pikir kamu paham, tapi coba deh kerjakan soal. Ini pelajaran paling susah.
Begitulah pendapatku. Aku minta maaf apabila ada kata-kata yang menyinggung. Terima kasih untuk para guru yang membimbingku selama ini.
No comments:
Post a Comment