Sunday, January 6, 2013

2013!

Momen tahun baru memunculkan optimisme dalam diri saya. Sederet target terbentuk, siap untuk diwujudkan. Supaya tidak lupa, ini dia hitam di atas putih: target utama saya adalah berhenti menjadi pengangguran.

Mengapa pengangguran? Dahulu guru Ekonomi saya menerangkan, salah satu dampak negatif menjadi pengangguran ialah berkurang atau hilangnya kemampuan. Sebab kemampuan tersebut tidak digunakan. Ketika kembali bekerja, sulit mencapai performa yang sebaik sebelumnya.

Saya tak benar-benar memahami konsep tersebut sampai mengalaminya sendiri. Dahulu, terutama saat SMP, menulis merupakan kegiatan rutin bagi saya. Namun sejak masuk SMA saya malas melakukannya. Puncaknya tahun lalu... saya hampir-hampir tak menelurkan karya tulis yang berarti. Maka ketika memutuskan untuk kembali aktif menulis, saya mengalami cukup banyak hambatan. Rasanya sangat sukar menemukan ide. Betapa kini saya tersendat-sendat dalam menyusun kata dan membutuhkan banyak sekali waktu untuk mengedit. Citarasa saya terseok bagai zombie yang dibangkitkan dari kubur.

Yang membuat saya semakin resah, tampaknya tiba-tiba semua orang bisa menulis dengan baik. Beberapa teman saya bahkan bisa menulis layaknya profesional—ide yang cemerlang, diksi rumit membelit indah, taste yang sedemikian tinggi. Saya iri sampai sesak napas tatkala membaca karya-karya mereka.

Tak ada yang bisa saya lakukan kecuali berusaha-ha-ha-ha-ha (seperti itulah ia bergema dalam benak saya). Dalam upaya ini saya akan selalu mengingatkan diri untuk tidak tamak. Sebab ketamakan dalam berusaha biasanya menciptakan stres yang tidak perlu (ngomong-ngomong, saya pernah mengalaminya). Maka saya akan berusaha dengan cara step by step. Selain itu saya mempunyai suatu strategi yang bisa Anda baca di blog baru saya pada post Kiat Konsisten Melaksanakan Resolusi Tahun Baru

Mari bangkit, para pengangguran! Mari kembali berkarya selagi semuanya masih terasa segar!

No comments:

Post a Comment